Sabtu, 15 Agustus 2015

Informasi tentang Obat yang Harus di Ketahui Pasien

            Obat adalah suatu bahan kimia yang dapat mempengaruhi organisme hidup dan dipergunakan untuk keperluan diagnosis, pencegahan, dan pengobatan suatu penyakit. Peranan ilmu kimia dalam sintesis obat mutlak diperlukan. 

Salah satu tujuan kita minum obat yaitu untuk mendapat kesembuhan penyakit. Tetapi kebanyakan pasien malas membaca label dengan teliti. Padahal, salah membaca label bisa berdampak pada keracunan obat dan berbuah komplikasi penyakit. Label yang terdapat dalam kemasan obat memang dicetak dalam huruf kecil-kecil, tetapi sesungguhnya di dalam kertas tersebut selain berisi keterangan tentang tanggal kadaluarsa dan dosis yang dianjurkan, ditulis pula kandungan obat dan hal-hal yang sebaiknya diketahui pasien saat mengonsumsi obat, misalnya tidak boleh mengonsumsi alkohol atau kontradiksi dengan obat lain.

Sebelum mengonsumsi obat,carilah informasi seputar obat yang akan dikonsumsi pada dokter atau apoteker. , ada beberapa hal yang perlu diketahui /tanyakan oleh setiap pasien antara lain:



  1.  fungsi obat dan efek sampingnya.
  2. Sampaikan  jika Anda memiliki alergi obat atau penyakit tertentu
  3. aturan pakai obat
Periode minum
Disini maksudnya jika sakit dan harus minum obat tiga kali sehari maka minum obatnya tidak boleh sekehendak hati. Kita seringkali minum kalo ingat saja, atau minumnya tidak jelas kapan dan suka lupa. Maksud 3 x 1 tablet sehari artinya minum obatnya tiap 8 jam sekali, kalo 2 x 1 tablet artinya 12 jam sekali minum. Karena dalam satu hari ada 24 jam jadi dibagi berapa kali minumnya. Jadi meski kita minum obat sudah tiga kali sehari tapi periodenya tidak tepat atau malah molor maka kadarnya obatnya tidak akan efektif.

Sebelum makan, saat makan atau sesudah makan
 Sebelum makan Artinya obat diminum saat perut dalam keadaan kosong, bukan berarti saat disebutkan obat diminum sebelum makan, mutlak kita minum sebelum makan, tetapi bisa saja kita minum obat tersebut sesudah makan sekitar 2 jam sesudah makan, karena pada selang waktu 2 jam dianggap lambung sudah mulai kosong lagi, sehingga obat-obat yg terpengaruh absorpsinya karena makanan bisa digunakan.

Sesudah makan artinya obat tersebut diminum saat perut tidak dalam keadaan kosong, karena ditakutkan obat-obat yg bersifat asam (mis : asam mefenama) bisa mengiritasi lambung saat perut kosong. Sebaliknya kalau tertulis diminum sesudah makan, artinya diminum saat lambung terisi makanan (selesai makan sampai ½ jam sesudah makan) dan saat minum obat tidak boleh sampai 2 jam setelah makan, karena setelah 2 jam perut sudah kembali mulai kosong.

ada lagi obat yang diminum saat makan.


Hal tersebut karena ada 2 kemungkinan hasil interaksi obat dan makanan. Yang pertama interaksi obat dan makanan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau manfaat obat dan yang kedua dapat meningkatkan efek samping atau efek dari obat itu sendiri.
Takaran obat
Alat yg kita gunakan untuk menakar obat harus sesuai dengan aturan yg ada, misalnya ketika kita mendapatkan obat syrup dan harus meminumnya dengan ukuran sendok teh atau sendok makan, maka akan menimbulkan berbagai masalah, salah satu diantaranya adalah karena ukuran sendok dimasing-masing tempat bisa berbeda. Sering kali kita di suruh minum satu sendok teh artinya bukan sendok teh kecil yang ada di rumah kita. Sendok kecil umum di Indonesia hanya berkisar 3mL, sementara takaran yang tepat untuk satu sendok teh adalah 5 mL. Biasanya obat sirup sudah ada sendok obatnya (sendok takar) yang mana 1 sendok takar sama dengan 5 mL. Untuk sendok besar (sendok makan ) yang ada di rumah kita mungkin hanya berkisar 7 mL, sementara takaran yang benar untuk satu sendok makan adalah 15 mL.Atau ketika kita mendapatkan obat dalam bentuk drop, dietiket dituliskan bahwa yg harus diminum adalah 0.5 ml ternyata ketika kita buka sediaan drop tersebut tidak ada ukuran ml ato cc melainkan tetesan. Apa yg akan terjadi??? Pasti anda akan kebingungan (1ml = 20 tetes).



Saat yg tepat untuk minum obat
Yang tidak kalah penting adalah kita harus mengetahui kapan saat yg tepat kita harus minum obat tersebut,(mis : obat antialergi) karena kebanyakan obat antialergi menyebabkan kantuk maka sebaiknya obat tersebut diminum pada malam hari sebelum tidur agar tidak mengganggu aktifitas. Ato contoh lain misalnya furosemid, ketika kita mengkonsumsi furosemid kita akan merasa sering ingin buang air kecil maka obat tersebut sebaiknya diminum pada pagi hari sehingga tidak akan menggangu aktifitas tidur kita dimalam hari.

Sampai kapan anda harus meminum obat
Selain beberapa hal diatas ada satu hal yg juga perlu anda tanyakan sampai kapan obat yg anda peroleh harus diminum. Contohnya :

Antibiotik
Untuk antibiotik dalam sediaan tablet obat harus dihabiskan, minimal penggunaan antibiotik adalah 3 hari dan maksimal penggunaan disesuaikan dengan kondisi masing masing pasien. Sedangkan untuk sediaan syrup kering (biasanya sudah dilarutkan oleh pihak apotek) rata-rata penggunaaan obat adalah 1 minggu dari hari pertama obat dilarutkan (amoksilin syr) dan ada pula yg memiliki batas melebihi 1 minggu. Sama hal nya dengan sediaan tablet, sediaan syrup juga harus diminum sampai habis, tetapi jika untuk syrup sudah melebihi batas waktu yg sdh ditentukan masih sisa maka obat tersebut tida boleh digunakan lagi dan harus dibuang

Analgetik-Antipiretik
Orang awam menyebutnya sebagai obat penghilang rasa sakit (nyeri) dan penurun demam. Obat-obat golongan ini diberikan hanya jika diperlukan, artinya obat tidak perlu diminum sampai habis tetapi obat diminum sampai gejala hilang. Misalnya pemakaian parasetamol yg hanya diberikan ketika pasien demam, dan ketika pasien sudah tdk menunjukan gejala demam, obat bisa dihentikan. Tetapi pemakaian obat demam bisa berbeda ketika hal tersebut digunakan pada pengobatan demam berdarah, pasien yg demamnya turun bisa saja memasuki masa kritis. Sehingga dianjurkan untuk lebih waspada pada penggunaan obat demam.
  1. Makanan atau obat lain yang harus dihindari selama mengonsumsi obat.

Ada beberapa obat yang tidak bisa dikombinasikan dengan makanan tertentu. Berikut adalah makanan yang harus dihindari saat mengonsumsi obat :

  • Jus buah anggur, Jika Anda sedang mengonsumsi jenis obat-obatan untuk menurunkan kadar kolesterol, penyakit jantung, obat yang berkaitan dengan sistem kekebalan dan alergi, maka hindari minuman jus anggur karena jus ini akan mengganggu metabolisme kerja obat.
  • Sayuran berwarna hijau tua, Vitamin K yang terdapat pada sayuran berwarna hijau tua seperti brokoli, bayam, asparagus dan selada, mendorong terjadinya pembekuan darah, untuk itu hindari sayuran ini saat sedang mengonsumsi obat untuk mengencerkan darah.
  • Produk olahan susu, Produk olahan susu bisa menghambat penyerapan kalsium dan membuat kandungan obat antibiotik kurang aktif. Hindari produk olahan susu jika Anda sedang mengonsumsi suplemen zat besi atau antibiotik.
  • Alkohol, Jika Anda sedang dalam pengobatan yang berpengaruh pada otak, seperti antidepresan, obat tidur, antibiotik, dan sebagainya, hindari minuman beralkohol.
  • Kafein, Minuman yang mengandung kafein harus dihindari saat Anda sedang mengonsumsi obat asma atau obat untuk mengatasi rasa gelisah atau cemas.Anggur merah dan keju, Anggur merah dan beberapa jenis keju mengandung zat yang disebut dengan tyramine. Hindari dua jenis makanan ini jika Anda sedang mengonsumsi antidepresan. Tyramine akan meningkatkan efek dari obat tersebut.
  • Makanan berserat, Saat Anda mengonsumsi penisilin atau antibiotik lainnya, makanan berserat akan membuat perut cepat kosong dan membuat kerja obat menjadi lebih lambat.

5.  mencocokkan obat dengan resep dokter
Harga obatJika Anda merasa harga obat yang diberikan terlalu mahal, jangan ragu untuk meminta dokter meresepkan obat generik.
 DAFTAR PUSTAKA


A, Yunista.Beberapa Hal yang Harus di Ketahui Pasien saat Berobat.http://kumpulan-farmasi.blogspot.com


Tapan, Erik. Pasien Cerdas, Dokter Senang.http://www.eriktapan.com


Yanwa, Mahandi. Obat adalah,...http://sebuahsejuk.wordpress.com